STAIN KEPRI – Rumah Jurnal Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau menggelar pelatihan indeksasi jurnal internasional, Kamis (27/7/2023). Kegiatan yang digelar daring dan luring ini menggandeng mitra seperti dari Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Miftahul Ulum, Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (STISIPOL) Raja Ali Haji, Majelis Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (MGPM) Provinsi Kepri dan Kabupaten Bintan.

Adapun pembicara dalam kegiatan yakni Profesor Parlin dari Uneversitas Negeri Semarang (UNES) sekaligus editor in chief Jurnal Pendidikan IPA Indonesia (JPII) yang membahas tentang indeksasi di Scopus dan Febrian dari UMRAH yang sekaligus editor in chief jurnal Gantang mengupas indeksasi di Directory of Open Access Journals (DOAJ). Dua pengindeks internasional ini menjadi acuan dalam meningkatkan kualitas pengelolaan dan artikel yang diterbitkan.
Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M STAIN Sultan Abdurrahman Kepri, Abd. Rahman Mawazi, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari program untuk meningkatkan indeksasi jurnal di STAIN. Jurnal merupakan bagian penting dari wajah kampus, begitu juga dengan publikasi artikel dari para dosen dan civitas akademik umumnya sangat berpengaruh terhadap reputasi kampus juga.
“Alhamdulillah, semua jurnal di STAIN sudah terakreditasi Sinta dan perlahan kami juga akan mendaftarkan jurnal ke indeksasi internsaional, khususnya yang menengah. Kami berharap, pengelola jurnal di STAIN dan mitra yang turut dalam kegiatan ini bisa menerapkannya,” katanya dalam sambutan saat pembukaan kegiatan mewakili Ketua STAIN Sultan Abdurrahman Kepri, Dr. Muhammad Faisal, M.Ag.

Sementara Ketua Rumah Jurnal STAIN Kepri, Zulfah, menambahkan, program pelatihan ini sudah diagendakan sejak tahun lalu dengan tujuan agar seluruh jurnal di STAIN Kepri bisa terindek internasional, minimal yang menengah, seperti DOAJ.
“Target kami, tahun depan semua jurnal di STAIN Kepri bisa terindek DOAJ. Ini merupakan langkah bertahap setelah kami berupaya untuk terakreditrasi di Sinta. Sebenarnya, di antara pengelola jurnal sudah ada mendaftar, namun masih ada yang belum terpenuh. Karena itu, kita berharap setelah kegiatan ini, membenahi kekurangan yang ada dan akan langsung mendaftar,” ujar dia.[]